SIRNA
Chrisye
Hai angin
Maukah kau menemani
Duduk termenung
Di tengah taman ini
Menunggu tibanya gelap
Menanti layunya sang senja
Meresapi hari-hari yang layu
Berjatuhan bagai gugurnya daun
Tak kenal kasihan
Embun dan tak hendak dirayu
Reff
Kubisikkan s'gala
Tentang kisah lama
Tenggelam mengesah
Mata tak kecewa
Tiada lagi beban mengusik jiwa
Hampa kini sudah
Sedingin rasa,
Sebeku rasa pucukku
Dari rahasiaku unutkmu kasih
Sungguh aku sangat
Cinta hidup ini
Walaupun penuh dusta
Walaupun penuh derai
Airmata siksa
Maukah kau menemani
Duduk termenung
Di tengah taman ini
Menunggu tibanya gelap
Menanti layunya sang senja
Meresapi hari-hari yang layu
Berjatuhan bagai gugurnya daun
Tak kenal kasihan
Embun dan tak hendak dirayu
Reff
Kubisikkan s'gala
Tentang kisah lama
Tenggelam mengesah
Mata tak kecewa
Tiada lagi beban mengusik jiwa
Hampa kini sudah
Sedingin rasa,
Sebeku rasa pucukku
Dari rahasiaku unutkmu kasih
Sungguh aku sangat
Cinta hidup ini
Walaupun penuh dusta
Walaupun penuh derai
Airmata siksa
CHRISYE
Chrismansyah Rahadi (born Christian Rahadi on September 16, 1949 in Yogyakarta, Indonesia), better known by his stage name Chrisye, was an Indonesian progressive-pop singer, of mixed Chinese-Indonesian descent (His mother was Javanese). He died in Jakarta on March 30, 2007 following a long battle with lung cancer. He recorded 21 solo albums in his lifetime. He married in 1982 to G.F. Damayanti Noor, who was also a singer; they had four children.
... Read More