BENCI TAPI SAYANG
Hetty Koes Endang
Bukan hanya
Sekadar penghibur
Diriku ini
Sayang
Bukan pula
Sekadar pelepas rindumu
Oh sayang
Sakit hatiku
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi sesuka hatimu
Oh kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang sesuka hatimu
Oh sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Bukan hanya
Sekadar penghibur
Diriku ini
Sayang
Bukan pula
Sekadar pelepas rindumu
Oh sayang
Sakit hatiku
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi sesuka hatimu
Oh kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang sesuka hatimu
Oh sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Sekadar penghibur
Diriku ini
Sayang
Bukan pula
Sekadar pelepas rindumu
Oh sayang
Sakit hatiku
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi sesuka hatimu
Oh kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang sesuka hatimu
Oh sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Bukan hanya
Sekadar penghibur
Diriku ini
Sayang
Bukan pula
Sekadar pelepas rindumu
Oh sayang
Sakit hatiku
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi sesuka hatimu
Oh kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang sesuka hatimu
Oh sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
HETTY KOES ENDANG
Hajjah Hetty Koes Endang (born 6 August 1957) is an Indonesian kroncong singer. Her 1977 duet with Ajie Bandi, "Damai Tapi Gersang" ("Peaceful Yet Arid"), was the first Indonesian song to win the World Popular Song Festival in Tokyo. The song was selected by Rolling Stone Indonesia in 2009 as one of the best Indonesian songs of all time.
Endang sings kroncong, a kind of traditional Indonesian music typified with slow, melancholic melodies and heavy use of string instruments. ... Read More