PARA PENERKA FEAT. NOAH
Iwan Fals
Bicarakan kehidupan, tentang manusia
Dengar para penerka saling menerka
Perhatikan keributan, pada sesama
Semua saling mencerca, saling mencela
Menghitam hati penuh kebencian bersahut-sahutan
Menebar kedengkian di kehidupan
Mereka berseru, menusuk jiwamu
Dengan cerita, dengan berita
Para pencela menaruh racun di mulutnya
Para penerka bercerita dengan prasangka
Prasangka buruknya
Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela
Pencela para pencela, sungguh busuklah hatinnya
Ini jamannya tikus mengaku macan
Kalaupun macan tapi macan peliharaan
Apa jadinya bila semua saling mencela
Anjing menggonggong kafilah berlalu
Apa jadinya bila semua saling mencela
Pendengki bengong diterkam rindu
Apa jadinya bila semua saling mencela
Saling mencela
Para pencela menaruh racun di mulutnya
Para penerka bercerita dengan prasangka
Prasangka buruknya
Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela
Pencela para pencela, sungguh busuk hatinya
Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela
Pencela para pencela, sungguh busuk hatinnya
Dengar para penerka saling menerka
Perhatikan keributan, pada sesama
Semua saling mencerca, saling mencela
Menghitam hati penuh kebencian bersahut-sahutan
Menebar kedengkian di kehidupan
Mereka berseru, menusuk jiwamu
Dengan cerita, dengan berita
Para pencela menaruh racun di mulutnya
Para penerka bercerita dengan prasangka
Prasangka buruknya
Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela
Pencela para pencela, sungguh busuklah hatinnya
Ini jamannya tikus mengaku macan
Kalaupun macan tapi macan peliharaan
Apa jadinya bila semua saling mencela
Anjing menggonggong kafilah berlalu
Apa jadinya bila semua saling mencela
Pendengki bengong diterkam rindu
Apa jadinya bila semua saling mencela
Saling mencela
Para pencela menaruh racun di mulutnya
Para penerka bercerita dengan prasangka
Prasangka buruknya
Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela
Pencela para pencela, sungguh busuk hatinya
Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna
Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa
Penerka dimana-mana, bagai monster merajalela
Pencela para pencela, sungguh busuk hatinnya
IWAN FALS
Iwan Fals, born Virgiawan Listanto on 3 September 1961 in Jakarta, is a charismatic Indonesian singer/songwriter and remembered as Indonesia's the most dangerous singer on the '80s and '90s.
He was popular for his gritty-witty ballads accentuated on life of Indonesia's marginalized groups or political satire on the troubled Indonesian social/political scene under Soeharto. His socially aware hit-songs including: "Oemar Bakri" tells about teacher ... Read More